Keutamaan Puasa Ramadhan
Klasifikasi
- Puasa << Ibadah << Fikih
- Keutamaan Ramadan << Acara Berkala << Budaya Islam
- Acara Berkala << Budaya Islam
Full Description
Keutamaan Puasa Ramadhan
﴿ من فضائل صيام رمضان ﴾
] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah
Terjemah : Syafar Abu Difa
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2010 - 1431
﴿ من فضائل صيام رمضان﴾
« باللغة الإندونيسية »
محمد بن شامي مطاعن شيبة
ترجمة: شفر أبو دفاع
مراجعة: إيكو هاريانتو أبو زياد
2010 - 1431
Keutamaan Puasa Ramadhan
Segala puji bagai Allah. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi terakhir, Nabi kita Muhammad, keluarganya, para sahabat dan siapa saja yang mengambil petunjuknya hingga hari kiamat.
Adapun selanjutnya:
Puasa memiliki berbagai keutamaan, sehingga sudah selayaknya engkau, wahai saudaraku Muslim, memperhatikan puasamu. Di antara keutamaan puasa Ramadhan:
1. Puasa Ramadhan merupakan sebab penghapusan dosa. Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- bersabda:
((مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ))
"Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
[HR. As-Syaikhân]
Sabda Nabi -shalallahu alaihi wasalam- yang lain:
(( الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ))
"Antara shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa di antara itu semua, jika dosa besar dapat dihindari."
[HR. Muslim dan selainnya]
2. Balasan pahala puasa tidak terhingga. Tidak ada batasan jumlahnya.
Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- bersabda:
((قال الله تعالى :كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ))
"Allah -ta'âla- berfirman: 'Seluruh amal anak Adam untuknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang akan mengganjarnya."
[HR. As-Syaikhân]
Dalam riwayat Muslim:
(( كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي))
"Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipat. Allah -azzawajalla- berfirman, ‘Kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, dan Aku yang akan mengganjarnya. Dia meninggalkan nafsu dan makanannya demi Aku."
[HR. As-Syaikhân]
3. Bau mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah dari bau minyak misk. Rasulullah -shalallahu alaihi wasalam- bersabda:
((وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ))
"Demi yang jiwa Muhammad berada di tanggan-Nya, sungguh bau mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah dari pada bau misk."
[HR. Syaikhân (al-Bukhari dan Muslim)]
4. Orang yang puasa memiliki dua kebahagiaan. Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- :
((وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ))
“Orang yang puasa memiliki dua kebahagiaan yang membuatnya berbahagia; bahagia ketika berbuka puasa dan bahagia ketika berjumpa Tuhannya dengan puasanya.”
[HR. Syaikhân)
5. Puasa adalah tameng dan pelindung. Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
((وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ))
“Puasa adalah tameng.”
[HR. Syaikhân]
6. Puasa memberi syafaat kepada pengamalnya pada hari kiamat. Dalam Hadits Abdullah Ibnu Amr -radiallahu'anhu- Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
(( الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ))
“Puasa dan al-Quran memberi syafaat kepada seseorang pada hari kiamat. Puasa berkata, “Wahai Tuhanku, aku cegah dia dari makan dan nafsunya di siang hari, jadikan aku sebagai penyafaatnya.’ Al-Quran berkata: “Aku cegah dia dari tidur malamnya, jadikan aku sebagai penyafaatnya.’ Nabi berkata: “Keduanya pun memberinya syafaat.”
[HR. Ahmad dan Hakim. Hadits sahih]
7. Di surga terdapat pintu bernama Ar-Royyân yang dimasuki hanya oleh orang-orang yang puasa. Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
(( وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ))
“Siapa yang termasuk ahli puasa, akan dipanggil dari pintu surga ar-Royyân.”
[HR. Syaikhân]
Sabdanya -shalallahu alaihi wasallam- yang lain:
(( إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ))
“Di surga ada pintu yang disebut ar-Royyân. Orang-orang yang puasa akan masuk dari pintu itu pada hari kiamat, tidak seorang pun masuk selain mereka. Diserukan: “Mana orang-orang yang berpuasa!” Maka mereka pun mendatanginya. Tidak seorang pun dari mereka selain memasukinya. Jika semua telah masuk, pintu pun ditutup, tak seorang pun memasukinya setelah itu.”
8. Puasa sehari fii sabilillah (dalam jihad), menjauhkannya dari panas neraka jahanam sejauh 70 tahun. Sebagaimana sabda Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam-:
(( مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ حَرَّ جَهَنَّمَ عَنْ وَجْهِهِ سَبْعِينَ خَرِيفًا))
“Siapa yang puasa sehari dalam jihad, Allah jauhkan dengan satu hari itu panas neraka jahanam dari wajahnya sejauh 70 tahun.”
[HR. An-Nasai dan Ibnu Majah. Hadits sahih. As-Syaikhân juga meriwayatkan yang serupa]