×
Tulisan ini berisi tentang jawaban atas pertanyaan tentang cara mengeluarkan zakat harta perdagangan.

    Zakat Harta Perdagangan

    ﴿ زكاة عروض التجارة ﴾

    ] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي

    Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

    Terjemah : Muhammad Iqbal Ghazali

    Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

    2009 - 1430

    ﴿ زكاة عروض التجارة ﴾

    « باللغة الإندونيسية »

    الشيخ عبد العزيز بن عبد الله بن باز

    ترجمة: محمد إقبال غزالي

    مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو

    2009 - 1430

    Zakat Harta Perdagangan

    Pertanyaan:

    Saya mempunyai toko bahan makanan, di dalamnya ada barang yang nilainya sekitar lima puluh ribu dinar. Saya mempunyai tanggungan hutang sebanyak dua puluh ribu dinar. Apakah toko wajib dikeluarkan zakatnya pada saat ini. bagaimana aku mengeluarkannya dan aku tidak mempunyai harta dalam simpanan kecuali sedikit sekali.

    Jawaban:

    Segala puji bagi Allah SWT.

    Pertama: Para ulama berbeda pendapat pada orang yang mempunyai nisab harta yang wajib zakat padanya, sedangkan ia mempunyai tanggungan hutang. Apakah zakat wajib pada kadar hutang dari harta atau tidak?

    Yang rajih, sesungguhnya hutang tidak menghalangi kewajiban zakat. Dan atas dasar ini, maka Anda harus menghitung barang yang ada di toko di akhir tahun. Kemudian engkau mengeluarkan zakat semua harta, dan tidak dikurang darinya kadar hutang yang wajib atasnya.

    Kedua: Adapun mengeluarkan zakat, sedangkan engkau tidak mempunyai uang. Maka pendapat yang rajih (kuat) pada zakat barang dagangan maka engkau boleh mengeluarkannya dalam bentuk barang.

    Dan atas dasar ini, maka jika engkau tidak mempunyai uang, maka engkau mengeluarkan zakat dari barang yang ada padanya di dalam toko. Dan hal itu sudah cukup bagimu insya Allah SWT. Dan engkau tidak boleh menunda zakat dari waktu wajibnya.

    Syaikhul Islam rahimahullah berkata: boleh mengeluarkan zakat barang dagangan dalam bentuk barang. (ikhtiyaraah hal. 101).

    Syaikh bin Baz rahimahullah ditanya:

    Bolehkan mengeluarkan zakat dari kain?

    Maka beliau menjawab:

    'Hal itu boleh menurut pendapat paling kuat dari dua pendapat ulama. Yang baik dikeluarkan dari yang yang baik, dan yang buruk dari semisalnya menurut nilai barang tersebut. Serta diusahakan untuk mengeluarkannya agar terlepas dari tanggung jawab zakat, karena zakat adalah tolong menolong dari orang kaya kepada fakir miskin, maka boleh baginya menolong mereka dari zakat kain dengan kain, sebagaimana menolong mereka dari biji-bijian, korma, dan binatang ternak dan bentuknya.' Fatawa Syaikh bin Baz (14/253).